Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam Perspektif al-Qur’an

Hari ini adalah momentum bertepatan dengan Tanggal 02 Mei yaitu Memperingati Hari Pendidikan Nasional. Inisiator dari pentingnya hari itu ialah Ki Hajar dewantara. Ki Hajar Dewantara bernama Asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat adalah pendiri Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi rakyat pribumi dan kaum jelata untuk mendapatkan pendidikan. Alasan Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa adalah agar generasi di Indonesia juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga tidak terjajah dengan orang asing

Ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara yang terkenal dan masih populer hingga saat ini adalah Trilogi Semboyan Pendidikan: Ing Ngraso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Mari kita interkoneksikan Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Perspektif ayat – ayat al-Qur’an dalam mengembangkan Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan. 

Ing Ngarso Sung Tulodho (di depan memberikan contoh atau teladan)

Ini artinya beliau Ki Hajar Dewantara ingin menjadikan kepribadian orang Indonesia ketika suatu saat melalui pendidikan dan belajar sampai ketika tampil didepan harus mengedepankan teladan baik, ini sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW yang mencontohkan pribadi yang baik tutur katanya, tindakannya dalam (Tafsir As-Salam Karya Dr. Asmaji Hal.631) dikatakan seperti tersebut. Selaras juga dengan Firman Allah SWT :

لقد كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجوا الله واليوم الآخر وذكرالله كثىرا

“Sesungguhnya sudah ada teladan yang baik bagimu diri Rasulullah, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (menyakini) hari akhir dan dia banyak menyebut Allah (Qs. Al-Ahzab ayat 21)”.

Ing Madya Mangun Karso ( di tengah – tengan membangun kemauan)

Dalam semboyan diatas bermaksud jadilah seseorang yang berpendidikan dan berpengetahuan bisa saling memotivasi dan memberi semangat antar satu dengan yang lain serta mampu membangkitkan kemauan dengan mendiptakan suasana yang kondusif untuk suatu prokdutivitas. Sama dengan kata Allah dalam al-Qur’an diterangkan dalam (Tafsir al-Qur’an Juz 28 Karya Prof Yunan Yusuf Hal. 547) yakni seseorang yang beriman pasti akan di coba dan di uji maka solusi terbaik ialah saling menguatkan dan janji Allah kepada seseorang yang seperti itu ialah akan diberikan jalan keluar dan solusi. Sesuai firman Allah dalam Qs. At-Talaq ayat 2 – 3 :

ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا ىحتسب 

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”

Tut Wuri Handayani (dari belakang memberikan dorongan moral atau semangat)

Ini artinya hal yang sangat perlu diperhatikan ialah sebagai makhluk sosial anatar sesama harus mensupport kebaikan serta rencana kedepan yang baik oleh rekan – rekan kita untuk menuju suatu yang cerah harus ada aura aura positif yang mendukung di belakangnya ini juga yang diajarkan Rasulullah SAW yang pernah merasakan kegindahan dan keresahan hati ajan tetapi Allah selalu mengirim kepada beliau orang – orang yang selalu mensupport akan dakwah dan jalan kebaikan Rasulullah ini sesuai firman Allah Qs. al-Insyirah  ayat 5 – 6 :

فإن مع العسر يسرا إن مع العسر يسرا

“Karena sessungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” dalam Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi al-Bantani dibalik kesulitan pasti ada kemudahan keduanya beriringan. Karena itu, sebagai seorang muslim yang taat harus teruslah maju dan saling memotivasi abtar satu dengan lain.

Jadi demikian ulasan terkait trilogi semboyang pendidikan Ki Hajara Dewantara, semoga beemanfaat, semangat dan selamat belajar.

Abdul Khamid, S.Q., S.Ag., M.Ag., Ustadz di Cariustadz

Tertarik mengundang Abdul Khamid, S.Q., S.Ag., M.Ag? Silakan Klik disini